welcome

Mister Oger ready to help you solve problems and share stories to fill your spare time

Wednesday, January 18, 2017

Pengamatan Struktur Jamur

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGAMATAN STRUKTUR JAMUR

Disusun oleh :   Ahmad Mujiburrosyid
                                              Sandi Riskiawan 
                                              Muhammad Syaikhul Abid
                                              Muhammad Asyraf Abdullah Mu’thi
                        

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan makalah laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur. Makalah ini sebagai hasil  laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur Nasi. Laporan ini berdasarkan atas eksperimen dan berdasarkan atas fakta – fakta dari sumber –sumber terpercaya.
Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.





Bojonegoro, 17 Januari 2017

 Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

           A. Latar Belakang
Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel atau  benang yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun akarnya
Diantara tumbuhan – tumbuhan rendah ( bercahaya ), maka golongan ganggang alga dan golongan jamur merupakan kelanjutan daripada golongan bakteri. Apakah golongan ganggang itu langsung menjadi golongana bakteri ataukah jamur yang menjadi kelanjutan langsung dari bakteri. Hali ini sangat sukar ditentukan. Peninjauan secara morfologi dan fisiologi menemukan suatu golongan bakteri , yaitu ordo chlamydobacterialos, yang dapat dipandang sebagai pangkal pertumbuhan golongan ganggang , hal mana dapat diketahui dari sifat – sifatnya mengenai adanya lapisan lendir yang mengelubungi tubuh organisme tersebut, akan tetapi pembiakannya dengan menggunakan konidia itu lebih menggenangkan kepada sifat jamur.
Selanjutnya golongan jamur itu demikian luasnya sehingga penguasaannya dibidang ilmu pengetahuan memerlukan keahlian tersendiri bidang itu disebut mikologi. Hanya jamur – jamur tingkat rendah masuk dalam bidang mikrobiologi. 

B. Tujuan 
     1.     Mengetahui struktur tubuh jamur tempe
          2.     Mengetahui struktur tubuh jamur nasi



BAB II
EKSPERIMEN


       A. Alat dan Bahan 
       a)    Alat
Ø Pinset
Ø Pipet
Ø Mikroskop
Ø Kaca objek
Ø Buku tulis
        b)   Bahan
Ø Tempe
Ø  Nasi busuk 

    B. Cara Kerja
      Mengamati  Jamur Nasi
Bersihkan meja, mikroskop dan kaca preparat dengan menggunakan tisu. Siapkan     alat  dan bahan. Ambil sedikit jamur Nasi dengan menggunakan pinset lalu letakkan jamur tersebut di kaca preparat. Setelah itu teteskan air pada kaca preparat yang didalamnya terdapat jamur. Selanjutnya letakkan kaca preparat dibawah mikroskop lalu amati jamur tersebut  dengan pembesaran pada lensa okuler 10x dan pada lensa objektif 40x.

Mengamati Jamur  Tempe
Bersihkan meja, mikroskop dan kaca preparat dengan menggunakan tisu. Siapkan alat dan bahan. Ambil sedikit jamur Tempe dengan menggunakan pinset lalu letakkan jamur tersebut di kaca preparat. Setelah itu teteskan air pada kaca preparat yang didalamnya terdapat jamur tempe. Selanjutnya letakkan kaca preparat dibawah mikroskop lalu amati jamur tersebut  dengan pembesaran pada lensa okuler 10x dan pada lensa objektif 40x. 




BAB III
HASIL PENGAMATAN

A. Data Pengamatan
No.
Nama
Struktur
Gambar
1
Jamur Tempe
Hifa tidak bersekat
2
Jamur Nasi
Hifa bersekat berinti banyak

B. Pembahasan
Jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rhizopus dan Famili Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium yang tidak bersekat merupakan cirri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut stolon jamur. Hifa tidak  bersekat merupakan ciri dari kelompok Zycomicota. Sedangkan hasil pengamatan pada nasi basi menunjukan bagian mikroskopik yaitu berupa sporangium dan hifa senositik dan menghasilkan Zigosporangium, dinding sel tersusun atas zat kitin dan mempunyai houstoria.



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa jamur pada tempe tergolong cendawan Rhizopus sp, memiliki ciri-ciri yaitu hifanya nonseptik, sporangiofor tumbuh pada noda yang akan terbentuk Rhizoid, sporangia berbentuk bulat berwarna hitam dan kolumela berbentuk bulat. Sedangkan pada jamur nasi basah tergolong cendawan Rhizopus stolonifer, memiliki ciri-ciri yaitu hifa senositik, menghasilkan Zigosporangium, dinding sel tersusun atas zat kitin dan mempunyai houstoria.

B. Saran
Ketika mengambil jamur baik didalam tempe maupun nasi basi sebaiknya mengambil jamur tidak terlalu banyak dan tebal, karena berdasarkan pengamatan kami, jika kita mengambil jamur terlalu banyak dan tebal, hifa-hifa tersebut tidak terlalu terlihat.





No comments:

Post a Comment