LAPORAN PRAKTIKUM
PENGAMATAN STRUKTUR JAMUR
Disusun oleh : Ahmad Mujiburrosyid
Sandi Riskiawan
Muhammad Syaikhul
Abid
Muhammad Asyraf
Abdullah Mu’thi
Kata Pengantar
Puji
syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan
makalah laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur. Makalah ini sebagai
hasil laporan Praktikum Pengamatan Struktur Jamur Tempe dan Jamur
Nasi. Laporan ini berdasarkan atas eksperimen dan berdasarkan atas fakta –
fakta dari sumber –sumber terpercaya.
Tak
lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi karya yang
lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini membawa
manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Bojonegoro,
17 Januari 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur adalah tumbuhan yang berinti,
berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel atau benang yang
bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari
keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini
tergolong tumbuhan thallus karena belum bisa dibedakan antara bagian batang,
daun, maupun akarnya
Diantara
tumbuhan – tumbuhan rendah ( bercahaya ), maka golongan ganggang alga dan
golongan jamur merupakan kelanjutan daripada golongan bakteri. Apakah golongan
ganggang itu langsung menjadi golongana bakteri ataukah jamur yang menjadi
kelanjutan langsung dari bakteri. Hali ini sangat sukar ditentukan. Peninjauan
secara morfologi dan fisiologi menemukan suatu golongan bakteri , yaitu ordo
chlamydobacterialos, yang dapat dipandang sebagai pangkal pertumbuhan golongan
ganggang , hal mana dapat diketahui dari sifat – sifatnya mengenai adanya
lapisan lendir yang mengelubungi tubuh organisme tersebut, akan tetapi
pembiakannya dengan menggunakan konidia itu lebih menggenangkan kepada sifat
jamur.
Selanjutnya
golongan jamur itu demikian luasnya sehingga penguasaannya dibidang ilmu
pengetahuan memerlukan keahlian tersendiri bidang itu disebut mikologi. Hanya
jamur – jamur tingkat rendah masuk dalam bidang mikrobiologi.
B. Tujuan
1. Mengetahui
struktur tubuh jamur tempe
2. Mengetahui
struktur tubuh jamur nasi
BAB II
EKSPERIMEN
A.
Alat dan Bahan
a) Alat
Ø Pinset
Ø Pipet
Ø Mikroskop
Ø Kaca objek
Ø Buku tulis
b) Bahan
Ø Tempe
Ø Nasi busuk
B. Cara Kerja
- Mengamati Jamur Nasi
Bersihkan meja, mikroskop dan kaca
preparat dengan menggunakan tisu. Siapkan alat
dan bahan. Ambil sedikit jamur Nasi dengan menggunakan pinset lalu letakkan
jamur tersebut di kaca preparat. Setelah itu teteskan air pada kaca preparat
yang didalamnya terdapat jamur. Selanjutnya letakkan kaca preparat dibawah
mikroskop lalu amati jamur tersebut dengan pembesaran pada lensa
okuler 10x dan pada lensa objektif 40x.
- Mengamati Jamur Tempe
Bersihkan meja, mikroskop dan kaca
preparat dengan menggunakan tisu. Siapkan alat dan bahan. Ambil sedikit jamur
Tempe dengan menggunakan pinset lalu letakkan jamur tersebut di kaca preparat.
Setelah itu teteskan air pada kaca preparat yang didalamnya terdapat jamur tempe.
Selanjutnya letakkan kaca preparat dibawah mikroskop lalu amati jamur
tersebut dengan pembesaran pada lensa okuler 10x dan pada lensa
objektif 40x.
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN
A.
Data Pengamatan
No.
|
Nama
|
Struktur
|
Gambar
|
1
|
Jamur
Tempe
|
Hifa
tidak bersekat
|
|
2
|
Jamur
Nasi
|
Hifa
bersekat berinti banyak
|
B.
Pembahasan
Jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus
Rhizopus dan Famili Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
mikroskop dapat dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat.
Misellium yang tidak bersekat merupakan cirri utama dari family Mucoraceae.
Jamur tempe ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang
sering disebut stolon jamur. Hifa tidak bersekat merupakan ciri
dari kelompok Zycomicota. Sedangkan hasil pengamatan pada nasi basi
menunjukan bagian mikroskopik yaitu berupa sporangium dan hifa senositik dan
menghasilkan Zigosporangium, dinding sel tersusun atas zat kitin dan mempunyai
houstoria.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa
jamur pada tempe tergolong cendawan Rhizopus sp, memiliki ciri-ciri yaitu
hifanya nonseptik, sporangiofor tumbuh pada noda yang akan terbentuk Rhizoid,
sporangia berbentuk bulat berwarna hitam dan kolumela berbentuk bulat.
Sedangkan pada jamur nasi basah tergolong cendawan Rhizopus stolonifer,
memiliki ciri-ciri yaitu hifa senositik, menghasilkan Zigosporangium, dinding
sel tersusun atas zat kitin dan mempunyai houstoria.
B. Saran
Ketika mengambil jamur baik didalam tempe maupun nasi basi
sebaiknya mengambil jamur tidak terlalu banyak dan tebal, karena berdasarkan
pengamatan kami, jika kita mengambil jamur terlalu banyak dan tebal, hifa-hifa
tersebut tidak terlalu terlihat.